Ayah David Ozora Berikan Raport Merah Pada Majelis Hakim Saat Sidang

Ayah David Ozora Berikan Raport Merah Pada Majelis Hakim Saat Sidang

Sebuah ‘rapor merah’ tebal yang diberikan oleh Ayah David Ozora Jonathan Latumahina menjadi sorotan dalam persidangan dengan agenda pembacaan duplik terdakwa Mario Dandy Satriyo. Saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Selasa, Jonathan menjelaskan tujuan dari penyampaian ‘rapor merah’ ini adalah untuk membuktikan komitmen mereka dalam mengawal sidang dari awal hingga hari ini.

Mengenai buku dengan sampul merah berjudul ‘Penganiayaan brutal dan rencana keji penguasa Jaksel terhadap anak korban David Ozora’, Jonathan mengungkapkan bahwa buku ini tidak hanya sebatas sekumpulan fakta persidangan. Lebih dari itu, ia mengakui bahwa ketebalan buku tersebut mencerminkan kualitas fakta-fakta yang dihadirkan. Ini adalah upaya agar jika perkara ini sampai ke tingkat banding atau kasasi, ‘rapor merah’ ini dapat menjadi panduan yang kuat.

Jonathan menegaskan bahwa ‘rapor merah’ ini bukanlah sekadar dramatisasi sidang. Sebaliknya, buku ini adalah bentuk subjektivitas yang mendalam, yang disusun oleh pihaknya untuk menghindari segala bentuk dramatisasi yang mungkin timbul. Ia menyatakan bahwa tidak ada lagi teka-teki yang belum terpecahkan, dan semua fakta telah diungkapkan dengan jelas.

Namun, perhatian publik ternyata tidak hanya tertuju pada isi ‘rapor merah’ ini. Sidang putusan atau vonis kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora oleh terdakwa Mario Dandy Satriyo dijadwalkan akan dibacakan pada 7 September 2023. Hakim Ketua Alimin Ribut Sudjono dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengonfirmasi tanggal tersebut.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga turut memberikan pandangannya dalam persidangan. Mereka menggarisbawahi pentingnya keadilan yang berlandaskan pada moralitas, nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebenaran yang hidup dalam masyarakat. Jaksa juga menegaskan bahwa nota pembelaan yang diajukan oleh terdakwa beserta tim hukumnya tidak mencerminkan fakta sebenarnya. Menurut mereka, apa yang diajukan hanya sepotong-sepotong informasi parsial yang tidak mewakili keseluruhan fakta.

Dengan ‘rapor merah’ ini dan segala upaya untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya, persidangan semakin menguatkan integritasnya. Sidang putusan yang akan datang akan menjadi momen penting untuk menentukan arah keadilan dalam kasus ini, di tengah perdebatan dan interpretasi yang beragam. Semua mata tertuju pada tanggal 7 September sebagai titik penting dalam proses peradilan ini.