Syarah, istri dari Sunyoto Indra Prayitno, seorang motivator senior yang melapor tentang Mario Teguh, menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier. Dalam podcast tersebut, dia dengan penuh emosi mengungkapkan penyesalannya atas keputusannya menerima telepon dari Linna Susanto atau Linna Teguh.
“Saya menyesal sekali telah mengangkat teleponnya,” ujar Syarah saat berbincang dengan Deddy Corbuzier.
Telepon dari Linna itu menjadi titik awal dari segala permasalahan yang dia hadapi, dan dia merasa telah menjadi korban dari dugaan penipuan yang dilakukan oleh Mario Teguh.
“Ketika Mas Deddy meminta saya untuk menceritakan ini, saya berusaha menahan tangis, tapi aku tak kuasa,” ujarnya dengan rasa sedih.
Dia merasa terpukul setiap kali mengingat tanggal 13 Agustus. Pada tanggal tersebut, dia dihubungi oleh Linna Teguh yang memaksa untuk bertemu dengannya. Linna mengetahui bahwa Syarah dan suaminya telah menginvestasikan sekitar Rp 1 miliar dalam robot trading yang sebelumnya dipromosikan oleh Mario Teguh.
“Di tanggal 13, dia merayu saya untuk bertemu. Aku memang merencanakan perjalanan ke Jakarta, tetapi sepertinya aku tak bisa mewujudkannya. Namun, dia memaksa dan berkata, ‘Nggak apa-apa kok, rumahnya dekat dari sini,'” papar Syarah menirukan perkataan Linna.
Akhirnya, setelah beberapa dorongan, Syarah dan pihak Mario Teguh bertemu di sebuah hotel. Tanpa diminta, Mario Teguh tiba-tiba melakukan presentasi tentang cara membesarkan bisnis kecantikan milik Syarah dan suaminya.
“Motivator itu menulis di papan tulis, cara membesarkan bisnis kecantikan Kanemochi. Papan tulis itu sudah ada dan spidol pun sudah siap. Tempatnya itu bahkan di area tamu umum dalam sebuah hotel. Aku tak mengerti bagaimana bisa ada papan tulis disana,” katanya heran.
Setelah berkomunikasi lebih lanjut, akhirnya keduanya mencapai kesepakatan untuk bekerja sama dalam membesarkan bisnis kecantikan milik Syarah dan suaminya. Mario Teguh menjanjikan untuk membantu mereka dengan jaringan yang dimilikinya, termasuk membuka banyak cabang dengan skema bisnis franchise.
Namun, kenyataannya, setelah beberapa bulan berlalu, Syarah dan suaminya merasa janji-janji dari pihak Mario Teguh tak kunjung terealisasi. Akhirnya, permasalahan muncul dan mereka terpaksa menempuh jalur hukum.
Di sisi lain, Linna Teguh menyangkal bahwa dirinya yang mengejar-ngejar Syarah dan suaminya untuk bekerja sama. Sebaliknya, dia menyatakan bahwa Syarahlah yang mengajak untuk bekerja sama setelah mereka berkenalan di bandara dan berfoto bersama.
Linna menjelaskan bahwa awalnya dia menolak bekerja sama dengan Syarah dan suaminya karena Mario Teguh sudah pensiun dan tidak terlibat dalam aktivitas bisnis lagi.
“Saya mengatakan dengan sopan bahwa Pak Mario sudah pensiun dari dunia bisnis. Tapi dia terus menerus mendesak untuk bertemu pada tanggal 15. Saya belum pulang, tapi dia mengirim pesan di WhatsApp lagi. Dia mengatakan, ‘Bolehkah ibu bertemu sekali lagi hanya dengan ibu saja? Tidak usah dengan Pak Mario’,” cerita Linna.
Dia juga menegaskan bahwa kerja samanya dengan Syarah dan suami hanya berkaitan dengan memberikan konsultasi dan pendampingan, bukan sebagai brand ambassador atau terlibat dalam penjualan produk. Fakta tersebut bisa terbukti melalui MOU yang ditandatangani bersama.