Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan rapat luar biasa pada Senin (31/1) sebagai respons terhadap aksi pembakaran Al Quran yang meningkat di Swedia dan Denmark. Para Dewan Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota OKI bertemu secara daring untuk membahas tindakan provokatif oleh kaum ekstremis di kedua negara tersebut, yang telah menyebabkan perpecahan dan meningkatnya Islamofobia di Eropa.
“Pertemuan ini mengambil tindakan untuk melawan fenomena Islamofobia yang sedang meningkat di Eropa dan mencari solusi konkret untuk menghadapinya,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki yang dikutip dari Anadolu Agency.
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menekankan pentingnya pertemuan ini dalam memberikan dukungan dan sanksi yang tegas kepada pemerintah Denmark dan Swedia terhadap aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.
Arab News melaporkan bahwa selain pembahasan tentang Islamofobia di Eropa, pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI juga akan menyusun pernyataan akhir yang berisi sikap bersama dalam menghadapi serangan terhadap agama Islam. Pernyataan tersebut telah dirundingkan dalam pertemuan sebelumnya di Jeddah, Arab Saudi, pada 2 Juli lalu.
Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Swedia untuk menyatakan sikap organisasi terhadap insiden pembakaran Al Quran. “Kami, sebagai negara-negara anggota OKI, mengecam keras pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark dan menolak segala alasan yang dikemukakan oleh pemerintah setempat sebagai dalih kebebasan berpendapat atau berekspresi,” tegas pernyataan resmi Hissein Brahim Taha.
Taha juga menyerukan kepada otoritas Swedia untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah insiden serupa terulang. Kejadian tragis di depan Kedutaan Besar Irak di Copenhagen, yang diikuti oleh insiden serupa di Kedubes Irak di Stockholm, Swedia, telah mencoreng hubungan antarbangsa dan semakin memperkeruh suasana. Kritik ditujukan kepada kepolisian setempat yang dinilai kurang responsif terhadap aksi demonstrasi pembakaran Al Quran tersebut.
Melalui rapat luar biasa ini, OKI berharap dapat menegaskan komitmen dalam melawan Islamofobia di Eropa dan menyuarakan dukungan bagi umat Islam yang mengalami diskriminasi. Semoga tindakan kolektif dari negara-negara anggota OKI dapat memberikan efek positif dalam menciptakan toleransi dan kedamaian di wilayah tersebut.