Di Bhutan tidak ada seorangpun yang tinggal dijalanan atau tunawisma, jika seseorang kehilangan rumah. Orang tersebut dapat bertemu dengan raja, dan raja akan memberinya sepetak tanah tempat dimana ia bisa membangun rumah serta bercocok tanam. Selain tempat tinggal yang terjamin, setiap warga Bhutan juga berhak mendapatkan layanan medis secara gratis.
Bahkan warga Bhutan mendapatkan perawatan medis ini berupa pengobatan tradisional dan pengobatan umum dimana warga dapat memilih dan memutuskan metode pengobatan yang akan mereka pakai.
Ini boleh jadi merupakan salah satu alasan kenapa penduduk Bhutan bisa sangat bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani. Bhutan adalah Negara berbentuk kerajaan yang terletak di wilayah timur Himalaya dan berbatasan langsung dengan Tibet dan India.
Sebelum tahun 2000-an tidak banyak yang dapat diketahui tentang negara Bhutan, hal ini dikarenakan akses Informasi tentang Negara Bhutan sangatlah minim. Pasalnya pemerintah negara ini menutup segala akses untuk wisatawan, tidak hanya itu bahkan di tahun 90-an negara ini masih melarang internet dan televise. Televisi, mobil, dan teknologi lainnya baru diadaptasi dan berkembang pesat ketika memasuki periode tahun 2000-an.
Kendati demikian mereka yang bisa memiliki teknologi haruslah orang-orang dengan penghasilan yang cukup tinggi, dikarenakan beban pajak yang cukup besar.
Bhutan memiliki populasi sekitar 700 ribu jiwa, meskipun negara ini tergolong negara terakhir yang mengadopsi teknologi. Namun 97 persen dari jumlah penduduknya mengaku hidup bahagia, mayoritas penduduk Bhutan memeluk agama Budha dan sangat menerapkan prinsip-prinsip kesederhanaan yang diajarkan oleh agama mereka.
Bhutan juga sangat peduli terhadap masalah lingkungan dan alam mereka bahkan memberi perhatian khusus terhadap pepohonan yang tumbuh. Pada tahun 2015 Bhutan memecahkan rekor dunia ketika rakyatnya menanam 50.000 pohon hanya dalam waktu satu jam saja. Pemerintah Bhutan juga tidak mengizinkan warganya untuk membunuh hewan bahkan untuk sekedar memancing sekalipun.
Hal ini mereka terapkan berdasarkan ajaran Buddha yang melarang membunuh makhluk hidup karena dapat mendatangkan Karma buruk. Jika terdapat makanan berupa daging di Bhutan, hal itu bisa dipastikan bahwa daging tersebut adalah produk impor.
Keunikan Negara Bhutan bukan hanya itu saja, Negara ini juga merupakan satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki lampu lalu lintas. Kelancaran lalu-lintas di negara ini diatur sepenuhnya oleh petugas khusus, kendati demikian masyarakat Bhutan adalah orang-orang yang sangat patuh terhadap peraturan, tidak seperti warga Konoha. Sehingga meskipun tidak memiliki lampu lalu lintas mereka tetap patuh terhadap peraturan yang ada di jalan raya.