Menonton Film kartun memang menyenangkan, namun tahukah Anda jika ada beberapa Film kartun yang diambil dari kisah nyata. Alih-alih seperti Film kartun yang biasa kita tonton penuh kelucuan, justru kisah nyata di baliknya sangat berbeda dan kisahnya sungguh menyayat hati. Inilah tiga Film kartun yang diangkat kisah nyata yang menyayat hati dirangkum dari berbagai sumber.
Crayon Shinchan
Crayon Shinchan merupakan anime Jepang yang saat ini dilarang tayang di Indonesia. Dulu di salah satu stasiun televisi kita Film kartun Crayon Shinchan selalu hadir menghibur, tayang setiap hari minggu. Crayon Shinchan menceritakan seorang anak lucu yang masih kecil tapi hobbynya menggoda wanita dewasa, kelakuannya sangat lucu.
Nah namun tahukah Anda di balik kelucuan film kartun tersebut, ternyata ada kisah nyata yang menyayat hati. Film kartun ini diangkat dari kisah nyata. Sebenarnya dalam kenyataannya, seorang Ibu bernama Misae kehilangan anaknya.
Misae kehilangan anaknya ketika anak tertuanya mencoba untuk menyelamatkan sang adik yang saat itu hampir tertabrak mobil. Naasnya saat itu justru kedua anak Misae meninggal karena laju mobil sangat cepat. Misae sangat depresi, sesaat setelah pemakaman Misae menemukan Crayon Shinosuke, dari sanalah konon judul Crayon Shinchan berasal. Misae mengalami depresi dan dalam keadaan depresinya dia menganggap kedua anaknya seolah masih hidup.
Masha And The Bear
Masha adalah seorang anak yang sangat menyukai beruang, suatu ketika dia dan orang tuanya pergi ke sebuah sirkus untuk menonton pertunjukkan. Masha terlepas dari pengawasan orang tuanya dan dia malah mendatangi kandang beruang. Beruang yang lapar langsung melahapnya.
Setelah kejadian itu orang tua Masha mengalami depresi dan bunuh diri. Bisa Anda perhatikan saat Film kartun ini tayang, tak pernah terlihat orang tua Masha. Hal ini karena di kenyataannya mereka meninggal.
Pocahontas
Tahukah Anda jika Pocahontas berasal dari suku Powhetan. Film kartun ini diangkat dari kisah nyata Pocahontas yang bernama asli Amonute. Kisah yang beredar bermacam-macam, salah satunya menceritakan saat berumur 10 tahun Pocahontas bertemu dengan Smith ketika usianya baru menginjak 10 tahun, saat itu Smith memang ditangkap oleh suku Powhetan, Pocahontas melepaskannya.
Sejak saat itu dia dibenci sukunya sendiri, namun di masa depan terbuka jalur perdamaian antara Inggris dan suku Powhetan. Saat Pocahontas berusia 17 tahun, dirinya ditangkap oleh Inggris sebagai tebusan tahanan Inggris yang ditahan ayahnya. Pocahontas diperlakukan kejam bahkan dirinya diperkosa berkali-kali hingga hamil, dibaptis secara paksa, bahkan dinikahkan paksa. Pocahontas kemudian diketahui meninggal akibat muntah-muntah yang tidak diketahui penyebabnya. Pocahontas hidup sekitar dua tahun di Inggris.