Jeremy Doku, sosok berbakat yang tengah melambung, akan segera mewarnai panggung Liga Inggris dengan warna baru. Manchester City, sang juara bertahan, merapat padanya dengan sebuah kesepakatan yang tak terelakkan. Sebanyak 55,5 juta poundsterling atau setara dengan Rp1 triliun (dengan asumsi kurs 1 poundsterling = Rp19.549) dilemparkan untuk merebut tanda tangannya dari Rennes.
Kabar mengejutkan ini tercium dari sumber terpercaya, SkySports, pada Selasa, 22 Agustus 2023. Jeremy Doku, pemain berkebangsaan Belgia yang pernah dibeli Rennes dari Anderlecht pada tahun 2020, telah merespons dengan baik ketentuan personal yang ditawarkan oleh Manchester City.
Dalam waktu dekat, dunia sepak bola akan melihat sosok Jeremy Doku berpindah dari Rennes. Ia akan melewati serangkaian tes medis yang dijadwalkan pada akhir pekan mendatang. Kendati demikian, besaran kontrak dan gaji yang akan diterimanya di Manchester City masih menggantung dan menjadi teka-teki menarik.
Merujuk kepada SalarySport.com, di masa jabatannya dengan Rennes hingga tahun 2025, Jeremy Doku menerima gaji sebesar 676 ribu poundsterling atau sekitar Rp13 miliar per tahun. Meski angka itu terbilang substansial, ekspektasi terhadap penghasilannya akan melejit signifikan setelah berlabuh di kota Manchester dan memperkuat City.
Bukan rahasia lagi bahwa Jeremy Doku dipandang sebagai opsi menarik untuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh Riyad Mahrez, yang baru-baru ini merapat ke klub Arab Saudi, Al Hilal. Kehadiran sang winger menjadi angin segar bagi arsitektur tim Pep Guardiola yang saat ini sedang merumuskan taktiknya di tengah jadwal kompetisi yang terus menghujam.
Musim lalu, kendati terkadang merasakan cedera, Jeremy Doku mampu menjadi kunci perbedaan bagi Rennes. Ia menjalani 29 pertandingan dengan torehan 7 gol dan 4 assist di semua ajang. Statistik tersebut diyakini akan memuncak saat dipermanis oleh sentuhan tangan magis Pep Guardiola.
Dengan penuh antusias, kita dapat menyaksikan Jeremy Doku memulai babak baru dalam perjalanannya. Belgia akan membawa kecepatan, keterampilan dribbling, dan potensi gemilangnya ke panggung Liga Inggris. Sembari kita menantikan penampilan spektakulernya, mari sambut masa depan dengan optimisme.
Pada akhirnya, Jeremy Doku telah mengamini panggilan dari Manchester City, menjembatani perpindahan bintang muda ini ke kancah sepak bola Eropa yang lebih besar. Dengan kian memanasnya bursa transfer pemain di tahun 2023, kehadirannya menjadikan dirinya sebagai rekrutan ketiga bagi Manchester City. Sebuah langkah besar yang mengikat nama Jeremy Doku di dalam sejarah biru Manchester. Sebelumnya, Man City telah sukses merekrut Mateo Kovacic dari Chelsea dengan mahar sekitar Rp477 miliar dan Josko Gvardiol dari RB Leipzig dengan harga mencapai Rp1,5 triliun.
Profil Jeremy Doku
Nama Jeremy Doku kini menghiasi papan atas sepak bola Eropa. Lahir pada 27 Mei 2002 di Anderlecht, Belgia, pemain ini telah membuktikan dirinya sebagai seorang profesional sepak bola berbakat. Kecepatan, keterampilan dribbling, dan potensi luar biasanya menjadikannya anugerah bagi dunia olahraga.
Perjalanan karirnya dimulai di klub asal Belgia, Anderlecht. Bergabung dengan akademi Anderlecht sejak dini, Jeremy Doku telah menarik perhatian para pengamat bakat dengan keahliannya yang luar biasa. Pada usia yang belum genap 16 tahun, ia mengawali debut profesionalnya untuk Anderlecht pada tahun 2018. Penampilan mengagumkannya segera mendapat sorotan dari pencari bibit unggul.
Kemudian, pada tahun 2020, Jeremy Doku mengambil langkah besar dengan berlabuh di kompetisi Liga 1 Prancis bersama Rennes. Pergantian klub ini disertai dengan biaya transfer yang mencerminkan besarnya potensinya sebagai pemain muda. Kiprahnya di Rennes tak hanya menunjukkan perkembangan, namun juga membawanya ke arus utama sepak bola Prancis dan bahkan mewarnai panggung internasional bersama tim nasional Belgia.
Namanya semakin meroket seiring dengan debutnya untuk tim nasional senior Belgia pada tahun 2020. Kehadirannya turut membantu Belgia melaju hingga perempat final Kejuaraan Eropa 2020, menunjukkan bahwa bakatnya bukan sekadar isapan jempol belaka.