Kecelakaan Di Sirkuit Mandalika, Pembalap Muda Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia

Kecelakaan Di Sirkuit Mandalika, Pembalap Muda Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia

Sebuah kesedihan mendalam menyelimuti dunia balap motor internasional dengan berita tiba-tiba tentang kepergian Haruki Noguchi. Sang pahlawan balap Superbike Jepang yang begitu berbakat ini telah berpulang pada usia yang terlalu muda, 22 tahun. Namun, kematian tragisnya tidak bisa menghapus jejak gemilang yang telah ia ukir dalam sejarah balap.

Pekan lalu, tepatnya pada seri Mandalika Asia Road Racing Championship, takdir buruk Noguchi terbentuk. Tikungan-10 di sirkuit Indonesia menjadi saksi bisu saat ia terlibat dalam kecelakaan maut. Balapan pun dihentikan dan akhirnya dibatalkan. Upaya penyelamatan di pusat medis tak mampu meraih kemenangan atas cedera parah yang dideritanya. Pada hari Rabu malam, kami harus mengucapkan selamat tinggal pada Noguchi, yang akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit Nusa Tenggara Barat.

Kepulangan Noguchi ini terjadi hanya dalam jarak 10 hari setelah momen gemilang di Suzuka 8 Hours. Bersama rekan setimnya dari SDG Honda, Teppei Nagoe dan Naomichi Uramoto, Noguchi berhasil meraih podium ketiga di ajang tersebut. Namun, ironi tak bisa ditolak ketika keputusan diskualifikasi mengangkat skuat Toho Racing ke posisi kedua. Sebuah perjalanan kisah karier yang berliku, namun penuh inspirasi.

Mengenang kembali, sosok Noguchi telah mengilhami banyak orang sejak usia sangat muda. Mengendarai motor telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya sejak usia 5 tahun, dan ia merajut kebahagiaan bagi keluarga yang mencintainya. Prestasinya melambung tinggi saat menjadi runner-up di Asia Talent Cup pada tahun 2017, hanya kalah dari Deniz Oncu. Pada tahun berikutnya, ia sekali lagi menempati posisi kedua, kali ini bersaing dengan Billy van Eerde.

Namun, penampilannya yang paling bersinar datang saat berkompetisi di Red Bull Rookies Cup pada musim 2019. Dengan semangat juang yang berkobar, Noguchi menempati posisi ketiga dalam klasemen akhir, hanya tertinggal dari Carlos Tatay dan Pedro Acosta. Puncaknya, ia kembali ke tanah airnya, Jepang, pada tahun 2020 dan mengukir prestasi gemilang di kategori Superstock 600 dalam ajang All-Japan Superbike, meraih gelar juara pada tahun 2021.

Kisah Noguchi terus berlanjut dalam lintasan Superbike di Asia Road Racing Championship. Tahun 2022 menyaksikannya naik kelas ke ajang Superbike dan berada di peringkat kedua bersama tim SDG yang dijalankan oleh HARC Pro. Pada musim balap 2023, tekadnya tetap tak tergoyahkan, dan ia mempertahankan komitmen bersama tim yang sama. Dalam kejuaraan menuju putaran terakhir di Mandalika, Noguchi berada di urutan kedua, di belakang pembalap BMW, Markus Reiterberger. Ini adalah putaran keempat musim ini, setelah sebelumnya meraih dua kemenangan di Buriram.

Namun, takdir berkata lain. Haruki Noguchi, sosok yang telah menjadi harapan generasi berikutnya di dunia balap Asia, telah meninggalkan kita dengan cepat. Kotaro Honda, Direktur tim HARC Pro, mengungkapkan kekecewaannya, “Saya masih tidak percaya kami harus membuat pengumuman ini. Baru 10 hari yang lalu, kami mendapat kehormatan untuk berdiri bersama di podium Suzuka 8 Hours, dan kami baru saja mengirimnya ke Indonesia untuk memenangkan gelar Asia Road Racing tahun ini. Baru berusia 22 tahun dan dengan potensi tak terbatas, saya memiliki harapan besar bahwa dia akan naik ke panggung dunia sebagai harapan generasi berikutnya di Asia. Sangat disesalkan bahwa dia meninggal begitu cepat saat berada di tengah perjalanan ini.”

Dunia balap motor telah kehilangan bintang muda yang bersinar terang. Haruki Noguchi akan tetap dikenang sebagai inspirasi bagi generasi balap motor yang akan datang, semangatnya akan terus berkobar di lintasan dan hati para penggemarnya