Arsenal serta Liverpool FC, dua kekuatan sepakbola yang tak bisa diremehkan, mengukir kemenangan gemilang saat menaklukkan tuan rumah yang bersemangat, Newcastle United. Kedua tim ini meraih hasil yang memuaskan dengan skor 2-0 dalam pertandingan yang sengit di lapangan hijau.
Mengingat kembali, musim lalu, tim Newcastle dan bahkan raja bertahan Manchester City telah membuktikan kehebatan pertahanan mereka dengan hanya kebobolan 33 gol selama 38 pekan pertandingan. Prestasi yang tak bisa dianggap enteng dalam kompetisi sepakbola yang semakin kompetitif.
Namun, semangat perang Newcastle di musim ini diuji kembali pada matchweek ketiga, dengan pertemuan sengit mereka melawan Liverpool di St James’ Park. Pertandingan ini menjadi sorotan utama, ditayangkan secara langsung di Vidio pada pukul 22.30 WIB.
Selama dua matchweek pertama di musim ini, baik Liverpool maupun Newcastle belum merasakan pahitnya kekalahan. Kedua tim masih mampu menjaga kestabilan pertahanan mereka dengan hanya kebobolan dua gol. Tantangan yang kini dihadapi adalah mampu mempertahankan rekor nirbobol tersebut dalam pertarungan seru ini.
Pandangan Harry Redknapp, seorang pakar sepakbola, membuka wawasan tentang sulitnya menjebol pertahanan yang kokoh seperti Newcastle. Dalam ulasannya di laman BetVictor, Redknapp mengungkapkan keyakinannya bahwa pertandingan ini akan sulit bagi Liverpool.
“Newcastle akan kembali ke kandang setelah dihadapkan dengan kekalahan dari Manchester City. Akan menjadi tugas yang berat bagi Liverpool untuk berhasil menembus pertahanan mereka di St James’ Park,” ungkap Redknapp.
Tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa Newcastle memiliki catatan produktivitas yang mengesankan ketika bermain di kandangnya sendiri. Pada matchweek pembuka musim ini, mereka berhasil mencetak lima gol ke gawang Aston Villa. Fakta ini menunjukkan bahwa lini depan Newcastle masih memiliki potensi untuk menjadi ancaman serius.
Sementara itu, Liverpool juga memiliki komitmen untuk memperkuat pertahanan mereka. Dua bek tengah andalan, Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate, menjadi penopang kokoh di belakang. Dengan dukungan dari Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson di sisi sayap, Liverpool terus berupaya meningkatkan kualitas pertahanan mereka.
Menggali lebih dalam, musim sebelumnya Liverpool dan Manchester City sama-sama mengalami kerentanan dalam pertahanan mereka dengan kebobolan 26 gol dalam 38 pertandingan. Namun, Liverpool mampu menghadapi cobaan yang lebih besar dengan kebobolan 47 gol dalam musim tersebut.
Ambisi tim asuhan Eddie Howe tak terbendung. Salah satu tujuan mereka adalah untuk mengakhiri masa sulit yang telah berlangsung sejak 2015. Namun, Liverpool tetap menjadi dinding yang sulit untuk ditembus, mengingat Newcastle belum mampu mengalahkan mereka dalam era kepelatihan Howe.
Paul Merson dari Sky Sports menggarisbawahi bahwa 20 menit awal pertandingan dapat menjadi saat-saat krusial yang akan menguji ketangguhan pertahanan Liverpool. Dia mengingatkan akan bahaya yang ditunjukkan oleh tim seperti AFC Bournemouth pekan lalu saat mereka berhasil mengimbangi Liverpool.
Sementara itu, legenda Newcastle, Alan Shearer, mengungkapkan pendapatnya dalam podcast The Rest Is Football. Dia melihat pertandingan besar melawan Liverpool sebagai ujian signifikan bagi performa Newcastle di awal musim. Meskipun Liverpool belum menunjukkan penampilan terbaiknya, Shearer yakin bahwa ini adalah kesempatan emas bagi Newcastle untuk memberikan kejutan.