Persebaya kembali menunjukkan dominasinya dalam pertandingan Liga 1, kali ini menghadapi tim tamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat (18/8). Pertandingan big match ini berakhir dengan skor tipis 1-0 yang memukau para penonton.
Babak pertama dimulai dengan Persebaya mengendalikan penguasaan bola. Keputusan Uston Nawawi untuk memasukkan beberapa pemain yang sebelumnya jarang bermain, seperti Andhika Ramadhani sebagai kiper pengganti Ernando Ari, dan Wildan Ramdhani sebagai striker, mengundang kejutan tersendiri.
Wildan Ramdhani, yang dipercaya menggantikan posisi striker utama Green Force, Paulo Victor, yang tengah cedera, menjalani peran penting dalam formasi 4-2-3-1 milik Uston Nawawi.
Taktik Persebaya masih mencirikan umpan-umpan pendek dari berbagai sisi lapangan, termasuk Sho Yamamoto yang menjadi pengatur serangan di lini tengah, dan Bruno Moreira yang mendominasi serangan dari sayap kiri.
Baru dalam sembilan menit pertandingan, serangan Green Force membuahkan hasil dengan tendangan keras Song Ui-young yang berhasil menjebol gawang PSM Makassar, membuat Persebaya memimpin 1-0.
Setelah keunggulan itu, Persebaya tampak agak mereda dalam serangan. PSM Mulai menunjukkan keberanian lebih dalam menyerang, mengandalkan Adilson dan Everton sebagai dua penyerang utama mereka.
Kontrol bola lebih banyak berada di kaki tim tamu, dengan ancaman-ancaman yang nyata terhadap gawang Andhika Ramadhani, terutama setelah melewati menit ke-30. Beberapa kali, Adilson yang unggul dalam hal tinggi badan, dengan cerdik lepas dari penjagaan bek-bek Persebaya dan hampir mencetak gol.
Peluang lain datang di menit 43, saat Everton berdiri bebas di tengah kotak penalti. Namun, usahanya hanya menghasilkan tendangan melambung di atas mistar gawang Persebaya.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 bagi Persebaya, namun permainan keras dan intens telah menghasilkan dua kartu kuning bagi tim tuan rumah dan satu kartu kuning bagi PSM Makassar.
Memasuki babak kedua, permainan tetap terbuka dari kedua tim, meskipun peluang-peluang berbahaya belum begitu tercipta. Namun, momen emas tiba di menit ke-60.
Pemain Persebaya, Kasim Botan, mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan terukur dari Sho Yamamoto. Sayangnya, tendangan kerasnya hanya menghantam tiang gawang.
Hal serupa terjadi dengan Yacob Sayuri dari PSM, yang juga mendapat peluang bagus setelah bermain satu-dua dengan Everton. Namun, tendangan Sayuri masih melebar dari sasaran.
Selanjutnya, Persebaya dan PSM saling berhadapan dalam pertukaran serangan. Persebaya mengandalkan serangan balik cepat yang berulang kali mengganggu pertahanan PSM yang terbuka.
Kasim Botan, Ze Valente yang masuk di babak kedua, Sho Yamamoto, dan Bruno Moreira terus menerobos pertahanan tim asal Makassar tersebut. Namun, hingga saat itu, belum ada yang berhasil mengoyak gawang lawan.
Bek-bek Persebaya juga harus bekerja keras untuk menahan serangan para penyerang PSM. Namun, peran Stevanovic sebagai jenderal di lini belakang Green Force berhasil mengamankan pertahanan dengan baik.
Hingga mendekati menit ke-80, tekanan dari PSM semakin meningkat. Para bek mereka bahkan berani maju untuk membantu serangan. Yuran Fernandes, salah satu bek PSM, bahkan mendapatkan peluang emas di menit 89 setelah menerima umpan dari tendangan sudut, tetapi sundulannya melebar dari sasaran.
Dalam sisa waktu, PSM terus menerjang dari kedua sisi lapangan, menciptakan beberapa situasi berbahaya di dekat gawang Persebaya. Bahkan, dalam detik-detik terakhir pertandingan, kiper Juku Eja, Reza Pratama, turut maju untuk membantu serangan, dan Yacob Sayuri juga memiliki peluang emas, meskipun tendangannya berhasil dimentahkan oleh Andhika Ramadhani.
Namun, saat peluit panjang akhirnya ditiupkan, PSM tidak mampu menyamakan kedudukan. Persebaya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 1-0, meraih kemenangan ketiga berturut-turut dalam kompetisi. Prestasi yang membanggakan bagi Green Force.