Meski Indra Bekti Terlilit Hutang 2,4 miliar, Indy Barends : Bukan Berarti Indra Hidup Susah Ya!

Meski Indra Bekti Terlilit Hutang 2,4 miliar, Indy Barends : Bukan Berarti Indra Hidup Susah Ya!

Rujuknya Aldila Jelita dengan Indra Bekti telah memicu reaksi yang cukup berbeda dari ibunya, Marjam Abdurahman. Dalam situasi ini, terdapat pertentangan yang cukup menonjol, dimana salah satu argumen yang muncul adalah adanya utang besar yang dipikul oleh Bekti, mencapai angka fantastis, yaitu Rp 2,4 miliar. Akibat utang ini, rumah Bekti akhirnya menjadi jaminan yang disita oleh bank.

Tanggapan yang muncul dari sahabat dekat Indra Bekti, Indy Barends, menjadi suara yang menarik untuk diperhatikan. Menurut Indy, kita tidak seharusnya menarik kesimpulan sederhana bahwa kehidupan Bekti akan menjadi sulit hanya karena properti rumahnya disita oleh bank. “Jangan sampai kita mengambil sudut pandang bahwa hidupnya sekarang bakal terpuruk, hanya karena satu hal seperti penyitaan rumah oleh bank,” ungkap Indy dengan mantap di tengah suasana Mampang, di Jakarta Selatan.

Tidak lama yang lalu, Indra Bekti mengalami pendarahan otak yang cukup serius. Momen itu membuatnya tak mampu menjalankan aktivitas sehari-hari akibat kesehatannya yang terganggu. Setelah melalui masa pemulihan yang cukup berat, Bekti kembali bangkit dengan semangat yang menggebu untuk bekerja. Meskipun banyak yang berasumsi bahwa dorongan bekerjanya disebabkan oleh situasi keuangan yang menekan akibat utang, namun Indy menepis anggapan tersebut. “Ketika kita berbicara tentang intensitas kerja, pada dasarnya semua orang harus bekerja. Kemungkinan besar, ada rencana-rencana yang lebih besar yang sedang dibangun olehnya, terutama sekarang saat dia kembali bersatu dengan keluarganya,” terang Indy dengan yakin.

Namun, menurut Indy, semangat bekerja yang dimiliki oleh Bekti memiliki alasan lain yang lebih dalam. “Tentu saja, dalam hal bekerja, pertama-tama pekerjaan itu membutuhkan kehadiran Bekti, dan kedua, Bekti juga membutuhkan pekerjaan ini. Jadi, kita perlu berhati-hati untuk tidak mengambil kesimpulan sederhana bahwa dia dalam kondisi finansial yang sulit,” tandasnya dengan penuh keyakinan.

Indy juga menegaskan bahwa penderitaan yang dialami oleh Bekti akibat pendarahan otak tidak berarti mengakibatkannya kehilangan stabilitas finansial. Pasalnya, Bekti memiliki tim manajemen keuangan yang sangat kompeten dalam mengatur segala aspek keuangannya. “Dengan manajemen keuangan yang sudah diatur dengan sangat cermat, kita harus menggarisbawahi bahwa situasi Bekti sejauh ini sama sekali tidak berada dalam kondisi nol atau bahkan minus yang dalam,” tegas Indy dengan penuh keyakinan.

Dalam konteks masalah utang, Indy berpendapat bahwa situasi semacam ini sebenarnya adalah hal yang lumrah terjadi dalam dinamika sebuah keluarga. “Setiap rumah tangga, pada akhirnya, pasti akan mengalami pasang surut finansial, mungkin ada saatnya harus merenggangkan ikat pinggang, dan ada saatnya merapatkan. Namun, hal ini tidak boleh diartikan bahwa seseorang berutang hanya karena satu atau beberapa peristiwa khusus, dan dalam hal ini, saya percaya, selama dia mampu mengelola situasinya dengan baik, maka tidak ada alasan untuk khawatir,” pungkas Indy dengan tegas.