Bayi harus diimunisasi, terutama jika mereka berusia enam bulan. Ini karena sistem kekebalan tubuh bayi berusia enam bulan ke atas akan menjadi lebih kuat, melindunginya dari berbagai penyakit.
Apa saja delapan jenis vaksin yang dapat diberikan kepada bayi berusia enam bulan ke atas saat melakukan imunisasi?
1. Antipolio
Penyakit saraf yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai polio dapat menyebabkan lumpuh total. Penyakit ini dapat dicegah dengan memberi bayi vaksin polio sejak lahir. Imunisasi polio harus diberikan kepada semua bayi yang berusia enam bulan atau lebih. Jenis vaksin polio yang berbeda diberikan kepada anak-anak berdasarkan usianya.
Oral Polio Vaccine (OPV) adalah vaksin pertama yang diberikan kepada bayi pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Inactivated Polio Vaccine (IPV) adalah vaksin kedua yang diberikan pada bayi berusia 18 bulan dan berfungsi sebagai booster.
2. Vaksinasi terhadap campak
Salah satu jenis penyakit yang ditularkan melalui virus yang menyebar melalui udara adalah campak. Penyakit ini menginfeksi saluran pernapasan dan menyebabkan ruam pada kulit. Bayi yang berusia 9 bulan dapat divaksinasi campak dan booster dapat mencegah penyakit ini. Jenis vaksin ini mungkin diberikan bersama dengan vaksin Mumps, Measles, dan Rubella (MMR).
3. Vaksin MMR untuk Mumps, Measles, dan Rubella
Seperti yang disebutkan sebelumnya, vaksin ini akan diberikan bersamaan dengan vaksin campak. Biasanya, dosis pertama vaksin MMR diberikan pada bayi berusia 12 hingga 18 bulan, dan dosis kedua diberikan pada bayi berusia 5-6 tahun. Pemberian vaksin ini melindungi bayi dari penyakit rubella, campak, dan gondong.
4. Antibiotik Varisela
Tingkat keberhasilan vaksin ini dalam mencegah cacar air adalah 85%. Vaksin ini diberikan dalam dua tahap. Satu kali diberikan pada bayi berusia dua belas bulan. Pada tahap kedua, vaksin diberikan pada anak berusia tiga belas tahun ke atas sebanyak dua kali, dengan jarak waktu empat hingga delapan minggu.
5. Vaksinasi Haemophilus Influenzae Type B (Hib)
Haemophilus influenzae type (Hib) adalah bakteri yang dapat menyebabkan beberapa penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, dan epiglottitis. Bakteri ini biasanya menyerang bayi berusia enam hingga dua belas bulan dan anak-anak di bawah lima tahun.
Salah satu cara utama untuk menghentikan bakteri tersebut adalah dengan memberikan vaksin Hib khusus. Menurut IDAI, vaksinasi pertama Si Kecil harus diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Dosis kedua, atau booster, dapat diberikan pada usia 15-18 bulan, tetapi vaksinasi dapat ditunda atau dihentikan jika Si Kecil mengalami alergi setelah vaksinasi pertama atau jika Si Kecil sakit.
6. Vaksinasi Alergi
Meskipun terlihat sepele, influenza yang tidak dicegah sedini mungkin menyebabkan masalah besar bagi penderitanya. Vaksinasi influenza dapat dicegah sedini mungkin.
WHO menyatakan bahwa pemberian vaksin ini dapat dimulai saat Si Kecil memasuki usia enam bulan ke atas. Saat vaksin masuk ke dalam tubuh Si Kecil, ia akan menciptakan antibodi yang dapat melawan virus flu.
7. Pengobatan Pneumokokus
Pneumokokus adalah bakteri lain yang cukup berbahaya selain Hib. Memberikan vaksin pneumokokus adalah cara terbaik untuk mencegah bakteri ini. Menurut IDAI, bayi dapat menerima vaksin ini dengan tiga dosis dasar dan satu dosis booster pada usia dua, empat, dan enam bulan. Namun, dosis booster baru dapat diberikan pada usia delapan belas hingga lima belas bulan.
8. Difteri, Pertussis, dan Tetanus (DPT) Vaksin
Difteri, Pertussis, dan Tetanus (DPT) adalah penyakit yang memiliki risiko kematian yang tinggi dan harus divaksinasi sebanyak lima kali.
Bayi harus menerima tiga dosis pertama pada usia dua, tiga, dan empat bulan; dosis keempat dapat diberikan pada usia delapan belas bulan, dan dosis kelima hanya boleh diberikan pada usia lima tahun.