Alkohol atau sering juga disebut minuman keras, telah menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sejarah alkohol tidak hanya terbatas pada satu wilayah atau kebudayaan saja, namun ditemukan di berbagai belahan dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah dan asal usul minuman yang memabukkan ini.
Sejarah alkohol dapat ditelusuri hingga ke zaman prasejarah, di mana manusia pertama kali menemukan proses fermentasi. Fermentasi adalah proses alami di mana gula dalam buah-buahan atau biji-bijian diubah menjadi alkohol oleh ragi atau bakteri. Kebanyakan ahli sejarah setuju bahwa minuman alkohol pertama kali ditemukan di Asia Tengah dan Timur Tengah, sekitar 7.000 hingga 8.000 tahun yang lalu.
Di Mesopotamia, yang sekarang menjadi wilayah Irak, orang-orang sudah menemukan cara membuat bir dari gandum. Bir pertama kali dibuat oleh orang-orang Sumeria, dan kemudian diadopsi oleh bangsa Babilonia dan Asyur.
Di Mesir Kuno, minuman beralkohol yang terbuat dari sari buah anggur disebut “heqet” atau “naret”. Minuman ini digunakan dalam upacara keagamaan dan juga sebagai obat. Di Yunani kuno, minuman beralkohol yang terbuat dari anggur disebut “oinos”, yang menjadi asal kata “wine” dalam bahasa Inggris.
Orang Yunani percaya bahwa anggur adalah hadiah dari Dewa Dionysus, yang merupakan dewa anggur, kesenangan, dan kegembiraan. Minuman beralkohol dianggap sebagai bagian penting dari budaya Yunani, dan menjadi bahan inspirasi bagi banyak seniman dan filsuf terkenal.
Di dunia Islam, minuman beralkohol tidak diperbolehkan dan dianggap sebagai dosa besar. Namun, proses destilasi yang pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Persia bernama al-Razi pada abad ke-9, membuka jalan bagi pembuatan minyak atsiri dan minuman beralkohol yang lebih kuat.
Di Amerika Selatan, minuman beralkohol terbuat dari jagung disebut “chicha”. Chicha pertama kali ditemukan oleh suku Inca di Peru, dan kemudian menyebar ke seluruh Amerika Selatan. Chicha masih menjadi minuman tradisional di banyak negara di Amerika Selatan hingga saat ini.
Di Asia, minuman beralkohol yang terbuat dari beras atau ubi jalar menjadi minuman populer. Di Jepang, sake, minuman beralkohol yang terbuat dari beras, telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang selama berabad-abad. Di Korea, minuman beralkohol tradisional yang terbuat dari beras disebut “makgeolli”.
Dalam sejarahnya, minuman beralkohol telah memainkan peran penting dalam berbagai kebudayaan. Meskipun beberapa kebudayaan menganggap minuman beralkohol sebagai sesuatu yang sebaiknya dijauhi, bahkan dilarang, tapi tak menghilangkan perannya dalam sejarah peradaban manusia.