Di Tasikmalaya, Jawa Barat, terdapat sebuah Kampung yang disebut dengan Kampung Naga. Tapi jangan beranggapan di kampung ini ada Naga. Konon, disebut kampung naga karena jalan menuju kampung ini berliku-liku seperti ular naga.
Mengenal Kampung Naga
Terletak di Desa Neglasari, kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, Kampung Naga ini berada di kawasan subur yang dibatasi oleh hutan keramat dan hutan larangan yang di dalamnya terdapat makam leluhur mereka. Selain itu, terdapat sungai Ciwulan yang airnya mengalir deras dari puncak gunung Galunggung. Untuk berada sampai di Kampung tradional, harus melewati sekitar 444 anak tangga. Ini menjadi hal unik karena setiap orang yang menghitung jumlah anak tangga ini tidak pernah sama.
Sampai di Kampung Naga, anda pasti akan merasakan tentram, asri, sejuk, karena pemandangan kampung menyuguhkan suasana desa yang masih kental dengan kebudayaannya. Sebenarnya Kampung Naga ini bukanlah tempat wisata, namun banyak sekali orang yang ingin berkunjung dan mengetahui tentang Kampung ini.
Yang menjadi salah satu keunikan dari kampung naga tasikmalaya ini yaitu berada di sebuah kawasan yang subur dan dibatasi hutan keramat serta terdapat makam para leluhur Mereka di dalam hutan tersebut. Selain itu, udaranya juga masih sangat sejuk. Tak hanya itu saja, kampung Naga Tasikmalaya juga masih melestarikan tradisinya sehingga kebudayaannya masih sangat terasa kental.
Meskipun kampung ini bukanlah tempat wisata akan tetapi banyak orang yang sering berkunjung ke tempat tersebut. Tidak Ada yang mengetahui secara jelas asal mula kampung Naga Tasikmalaya berdiri karena arsip kampung tersebut telah terbakar ketika kampung Naga dibakar DI/TII pada jaman dahulu. Akan tetapi, keunikan yang dimiliki oleh kampung Naga mampu menjadi daya tarik yang mampu membuat banyak orang penasaran ingin berkunjung ke kampung tersebut.
Di zaman yang modern saat ini, masyarakat kampung Naga tetap melesatarikan adat istiadat yang merupakan warisan dari nenek moyang Mereka. Hal itu dilakukan untuk menghormati karuhan atau leluhur Mereka. Selain itu, Mereka juga menganggap segala hal yang datang bukan merupakan ajaran yang diajakan karuhan adalah melanggar adat yang bisa menyebabkan malapetaka.
Keunikan lain dari kampung Naga ini ialah tidak menggunakan listrik sehingga ketika malam hari kampung tersebut terlihat remang-remang. Mereka melakukan hal itu sebagai cara menjaga tradisi leluhur Mereka. Di kampung Naga juga terdapat rumah berbentuk panggung yang sangat unik dan terkesan alami terbuat dari berbagai bahan yang didapatkan di alam.
Bahan dari rumah yang ada di kampung Naga harus terbuat dari bahan kayu dan bambu, atapnya dibuat menggunakan daun nipah, alang-alang atau ijuk, dindingnya harus terbuat dari bilik/anyaman serta tidak di cat. Letak rumah harus menghadap ke arah selatan atau utara dan memanjang ke arah barat-timur, hal tersebut sudah menjadi aturan di kampung Naga.
Itulah sejarah singkat keunikan/tradisi kampung naga tasikmalaya, masyarakat disana masih tetap menjaga alam, agama, dan budaya Mereka. Keunikan dan tradisi yang masih sangat kental dari kampung Naga membuat banyak orang penasaran terhadap kampung tersebut